kotabontang.net - Empat laboratorium milik pemerintah telah ditugaskan Pemerintah untuk menguji kandungan sampel beras yang diambil dari Pasar Mutiara Gading, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi yaitu laboratorium milik Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Balai Pertanian Kota Bekasi, Badan Ketahanan Pangan Daerah (BKPD) Provinsi Jawa Barat, dan Badan Pengembangan Mutu Barang Kementerian Perdagangan. Namun, sampai saat ini keempatnya belum berhasil melaporkan hasil pengujiannya kepada Pemerintah.
Malah laboratorium yang dikelola oleh badan usaha milik negara (BUMN) PT Sucofindo di Cibitung, Jawa Barat sudah bisa memastikan bahwa sampel beras yang dijual di Pasar Mutiara Gading tersebut mengandung bahan baku pipa paralon yaitu polivinil.
Hasil laboratorium Sucofindo itulah yang kemudian digunakan Walikota Bekasi Rahmat Effendi untuk memastikan kandungan dari beras tersebut dalam konferensi pers yang digelar di kantornya hari ini, Kamis (21/5).
“Kalau kita makan beras tersebut, sama saja kita menelan pipa paralon," kata Rahmat dikutip dari Kantor Berita Antara, Kamis (21/5).
Sementara, Kepala Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat Dewi Sartika sebelumnya mengaku laboratorium miliknya membutuhkan waktu paling lambat Jumat (22/5) baru bisa mengumumkan hasil ujinya.
"Sampel temuan beras plastik ini akan diujicoba di Laboratorium Saraswati di Bogor. Dan hasilnya diperkirakan akan keluar dalam satu atau dua hari ke depan," kata Dewi Sartika.
Sebelumnya Direktur Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan Widodo menegaskan, pemerintah meminta hasil uji laboratorium atas sampel beras bisa diselesaikan secepat-cepatnya agar bisa dijadikan pegangan pemerintah dalam menelusuri sumber peredaran beras sintetis yang membahayakan masyarakat jika dikonsumsi.
“Sebetulnya kalau normal (hasilnya keluar) tiga sampai lima hari, cuma Pak Menteri Perdagangan juga meminta supaya lebih cepat dari itu,” kata Widodo.
-cnn indonesia-